TEKS_ALTERNATIF

PNM Tanam 2.000 Bibit Bambu di Dongko, Dorong Konservasi dan Ekonomi Hijau

Table of Contents

Trenggalek - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Tulungagung menanam 2.000 bibit bambu petung di Desa Dongko, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, (Kamis, 26 Juni 2025). Penanaman dilakukan bersama Yayasan Mutiara Bambu dan Gapoktanhut Laskar Bumi sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) berkelanjutan perusahaan.

Program ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari Bappeda Trenggalek, Camat Dongko, CDK Trenggalek, LMDH, Koramil, Polres Dongko, hingga kelompok tani pemuda setempat. Penanaman diawali seremoni di Sekretariat Laskar Bumi, dilanjutkan penyerahan sertifikat penghargaan bagi anggota kelompok tani, lalu penanaman di Dusun Klangsur, dan ditutup dengan makan siang bersama.

“Penjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh warga negara,” ujar perwakilan Bappeda Trenggalek, Edi Santoso SE.

Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi Kabupaten Trenggalek untuk mencapai net zero carbon pada 2045, di mana rakyatnya makmur dan lingkungannya terjaga.

Hal senada disampaikan Camat Dongko, Ariantie Puji Astuti STP. Ia mengungkapkan penanaman bambu ini menjadi impiannya sejak lama. “Saat saya masih di PMD, sudah ketemu Mas Agus (Ketua Gapoktanhut Laskar Bumi). Saya tertarik dengan bambu, bahkan pernah diberi garam bambu. Dan hari ini impian saya terlaksana,” katanya.

Menurut Ariantie, seluruh desa di Dongko memiliki potensi bambu. Ia berharap inisiatif ini dapat diikuti oleh desa-desa lain, apalagi bambu dinilai efektif mencegah longsor di kawasan pegunungan saat musim hujan.

Perwakilan CDK Trenggalek, Slamet S.TP, MM, menambahkan bambu mampu menyerap karbon hingga 62 ton per hektare per tahun. Karena itu, ia mendorong penanaman bambu di lahan kritis, lokasi rawan longsor, serta di kiri kanan sungai.

Ketua Gapoktanhut Laskar Bumi, Agus Supriyanto, menyebut organisasinya telah 15 tahun mengelola dan mengolah bambu menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, selain menanam bambu untuk konservasi lingkungan. “Bambu dengan segenap manfaatnya akan sangat berguna bagi konservasi hutan dan lingkungan. Di sisi lain juga memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Pimpinan PNM Tulungagung, Fakmal Ali, menegaskan penanaman bambu ini bukan kegiatan CSR sekali jalan. “Penanaman ini akan dilakukan secara terjadwal dan terus-menerus. Bambu memiliki peran luar biasa dari sisi lingkungan maupun ekonomi,” katanya.

Sementara itu, perwakilan Yayasan Mutiara Bambu, Ari Wahyono, mengingatkan pentingnya menanam bambu demi menjaga keseimbangan alam. “Indonesia adalah negara eksportir bambu terbesar ketiga, tetapi nilainya masih rendah dibanding potensinya. Bambu yang kita potong hari ini sejatinya telah ditanam nenek moyang kita sejak ratusan tahun lalu,” tegasnya. ( Fadly )

 

Post a Comment